📅 13 September 2025 🕯️ Musim Gelap yang Ditembus Iman (Perawat Florence Nightingale)

Florence Nightingale dikenal sebagai “Ibu Perawat Modern.” Namun hidupnya bukan tanpa musim gelap. Pada abad ke-19, ia memilih jalan yang tidak populer: menjadi perawat. Di masa itu, profesi perawat dianggap rendah dan hina. Bahkan keluarganya sendiri menolak keputusan itu.

Musim gelap benar-benar datang ketika ia dikirim ke medan perang Krimea (1853–1856). Rumah sakit penuh lumpur, bau busuk, dan ratusan prajurit sekarat setiap hari. Banyak rekan seprofesinya menyerah. Namun Nightingale tetap bertahan, merawat tentara yang sekarat dengan kasih dan doa. Di malam hari, ia berjalan membawa lampu untuk mengunjungi pasien satu per satu. Dari situ ia dijuluki “The Lady with the Lamp.”

Imannya kepada Kristus membuatnya melihat setiap pasien sebagai pribadi yang berharga di mata Allah. Di musim gelap penuh kematian, ia menjadi terang pengharapan. Setelah perang, ia mereformasi dunia medis, dan profesi perawat menjadi mulia.

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
— Matius 5:16

Saudara, Florence Nightingale bukan pendeta atau pengkhotbah. Ia hanyalah seorang wanita biasa yang berani setia di musim gelap. Tetapi kesetiaannya memancarkan terang Kristus dan mengubah sejarah.

Pertanyaan refleksi:
Apakah saudara mau tetap setia dan menjadi terang Kristus di musim gelap saudara saat ini?

Kalimat kunci:
Musim gelap Krimea melahirkan terang iman Florence Nightingale yang tak pernah padam.

Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.