📅 2 September 2025 🌧️ Musim Penundaan yang Membentuk

Tahun 1956, seorang pemuda bernama Jim Elliot, bersama empat rekan misionaris lainnya, berangkat ke Ekuador untuk menjangkau suku Huaorani—suku terpencil yang belum pernah mendengar Injil. Sebelumnya, Jim telah menantikan lebih dari enam tahun untuk sampai ke ladang pelayanan yang ia doakan sejak masa kuliah. Musim penundaan itu ia isi dengan belajar bahasa, berdoa, dan mempersiapkan diri.

Namun, kisahnya tidak berakhir seperti yang banyak orang harapkan. Hanya beberapa hari setelah kontak pertama, Jim dan keempat rekannya dibunuh oleh anggota suku Huaorani. Dunia terhenyak. Banyak yang bertanya: apa gunanya semua penantian itu?

Beberapa tahun kemudian, istri Jim, Elisabeth Elliot, kembali ke suku yang sama. Ia mengampuni, melayani, dan akhirnya membawa banyak orang dalam suku itu kepada Kristus—termasuk para pembunuh suaminya. Ternyata, penundaan bukan sia-sia. Bahkan kematian pun bukan akhir. Tuhan sedang membentuk sejarah keselamatan.

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
— Galatia 6:9

Saudara, mungkin saudara sedang berada dalam musim penantian yang panjang. Doa belum dijawab, jalan belum terbuka. Tapi ingat: Allah tidak pernah terburu-buru, namun selalu tepat waktu. Penundaan-Nya bukan penolakan. Itu adalah masa pembentukan bagi saudara, dan bagi rencana besar yang mungkin belum saudara pahami.

Pertanyaan refleksi:
Apakah saudara masih percaya bahwa Tuhan bekerja, meski jawaban-Nya belum tiba?

Kalimat kunci:
Musim penundaan bukan saat Tuhan diam—itu saat Ia membentuk tangan saudara agar sanggup menggenggam panggilan kekal-Nya.

Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.