📅 15 Agustus 2025 🌾 Doa di Ladang Sepi

Pak Freddy adalah seorang petani jagung di Nusa Tenggara Timur. Di musim kering, sawahnya retak. Hujan tak kunjung turun. Bibit habis. Anak-anaknya mulai kelaparan. Tapi tiap pagi, Pak Freddy berjalan sendiri ke ladang. Ia tidak membawa cangkul, hanya Alkitab tua dan topi lusuh. Ia berdiri menghadap ke langit, lalu berdoa.

Tetangga mengolok: “Hujan tidak datang hanya karena kamu berdoa.” Tapi Pak Freddy tetap datang setiap hari ke ladangnya dan berseru, “Tuhan, Engkaulah yang menurunkan hujan dan memberi makan anak-anak-Mu.”

Tiga minggu kemudian, hujan pertama turun. Ladangnya disiram penuh. Dalam hitungan bulan, panennya justru melimpah. Ia tidak tahu menjelaskan secara ilmiah, tapi satu hal ia tahu: Tuhan menjawab doa orang yang percaya walau seorang diri.

“Orang benar itu hidup oleh iman.”
— Roma 1:17b

Saudara, mungkin saudara seperti Pak Freddy—berdiri sendirian di tengah tanah kering, hanya dengan iman dan doa. Jangan berhenti. Tuhan mendengar, dan langit akan terbuka pada waktu-Nya.

Pertanyaan refleksi:
Maukah saudara tetap berdoa meski tidak ada yang melihat, tidak ada yang percaya?

Kalimat kunci:
Doa yang dinaikkan di ladang sepi bisa mengundang hujan dari surga.


Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.