đź“… 8 Agustus 2025 đź’” Doa di Tengah Reruntuhan Gempa
Pada tahun 2018, gempa besar mengguncang Palu dan Donggala. Rumah-rumah rata dengan tanah, ribuan jiwa meninggal, dan ribuan lainnya kehilangan segalanya. Di antara para korban selamat, seorang pemuda bernama Andi bercerita bahwa ia terjebak di bawah puing-puing bangunan selama beberapa jam. Ia hanya bisa berbaring, nyaris tak bergerak, dan gelap total.
Ia bukan orang yang rajin ke gereja, katanya. Tapi saat itu ia hanya tahu satu hal: berdoa. Ia menangis, memohon pengampunan, dan berseru, “Tuhan, kalau Engkau masih mau selamatkan saya, saya mau hidup untuk-Mu.”
Di tengah reruntuhan, ia mendengar suara petugas SAR memanggil. “Saya di sini!” teriaknya dengan sisa tenaga. Ia berhasil diselamatkan. Hari ini, Andi melayani dengan setia di gereja. “Doa saya waktu itu tidak panjang. Tapi keluar dari hati yang hancur. Dan Tuhan menjawab,” katanya.
“Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”
— Mazmur 34:19
Saudara, di tengah kehancuran dan keputusasaan, doa menjadi suara jiwa yang paling murni. Dan Tuhan sangat dekat dengan mereka yang berseru dari kedalaman luka.
Pertanyaan refleksi:
Dalam keadaan paling gelap, apakah saudara masih percaya bahwa Tuhan mendengar?
Kalimat kunci:
Doa yang keluar dari reruntuhan hati adalah undangan bagi Tuhan untuk memulihkan segalanya.
Newest Events
📅 13 November 2025 🔥 Milestone of Faith — “Amy Carmichael: Iman yang Tidak Pulang”
📅 12 November 2025 🌱 Milestone of Growth — “Mary Slessor: Bertumbuh Melalui Tantangan”
📅 11 November 2025 🪧 Milestone of Commitment — “Hudson Taylor: Setia Hingga ke Pedalaman”
📅 10 November 2025 🌅 Milestone of New Season — “Bilquis Sheikh: Dari Istana ke Iman”
📅 9 November 2025 🤝 Milestone of Commitment — “William F. Kumuyi: Tetap Setia dalam Ajaran yang Murni”