📅 7 Agustus 2025 🔥 Menjadi Pendoa Syafaat bagi Bangsa

Ketika kerusuhan dan krisis melanda Indonesia tahun 1998, banyak orang kehilangan harapan. Tapi di balik layar, di ruang-ruang doa kecil, ribuan orang Kristen bersatu. Salah satunya adalah Ibu Y., pensiunan guru di Bandung. Ia mengumpulkan tetangganya setiap malam untuk berdoa bagi situasi yang ada di tengah bangsa Indonesia pada saat itu.

Mereka berdoa untuk pemimpin, anak-anak muda, dan untuk kedamaian. Tidak ada kamera. Tidak ada sorotan. Tapi mereka bersaksi, hati mereka berubah duluan—lalu mereka melihat tangan Tuhan bekerja. Beberapa dari anak-anak yang mereka doakan, hari ini menjadi orang-orang diberkati dalam pekerjaan bahkan menjadi para pemimpin gereja.

“Jika umat-Ku... merendahkan diri, berdoa, mencari wajah-Ku... maka Aku akan mendengar dari sorga dan memulihkan negeri mereka.”
— 2 Tawarikh 7:14

Saudara, mungkin kita merasa tidak bisa berbuat banyak bagi negeri ini. Tapi jika saudara bisa berdoa sungguh-sungguh, saudara sudah melakukan hal paling penting.

Pertanyaan refleksi:
Apakah saudara bersedia menjadi pendoa syafaat bagi bangsa ini... bukan hanya saat darurat?

Kalimat kunci:
Bangsa ini tidak akan dipulihkan oleh debat atau kekuasaan, tapi oleh umat Tuhan yang sungguh-sungguh berdoa.

Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.