đź“… 5 Agustus 2025 đź“– Doa yang Sejalan dengan Firman

Yuli, seorang mahasiswi di Malang, merasa doanya sia-sia. Ia sudah berdoa agar diterima kerja, sembuh dari penyakit, dan memperbaiki hubungannya dengan kakanya—tapi semuanya tampak diam. Ia mulai kecewa dan bahkan nyaris berhenti berdoa. Sampai suatu hari, seorang pembimbing rohaninya berkata, “Mungkin doa kamu tidak salah... tapi arah doanya perlu dipandu oleh firman.”

Yuli mulai membaca Mazmur setiap pagi. Lalu ia mulai berdoa berdasarkan ayat yang ia baca, bukan hanya keinginannya. Ia berkata, “Ketika saya berhenti meminta Tuhan mengubah situasi, dan mulai meminta Tuhan mengubah hati saya—segala sesuatunya pelan-pelan berubah.”

Doanya tidak lagi terburu-buru. Tidak lagi sekadar daftar keinginan. Tapi menjadi perenungan dan penyelarasan hati. Dalam waktu enam bulan, Tuhan membuka satu pintu kerja—bukan yang ia harapkan, tapi yang jauh lebih tepat.

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya.”
— Yohanes 15:7

Saudara, doa yang selaras dengan firman bukan hanya efektif, tapi juga menumbuhkan iman yang teguh.

Pertanyaan refleksi:
Sudahkah saudara membiarkan firman Tuhan membentuk arah doa-doa saudara?

Kalimat kunci:
Doa yang berakar dalam firman akan berbuah dalam kehendak Tuhan.




Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.