📅 1 Agustus 2025 🙏 Doa yang Membangkitkan Harapan
Tanggal 5 Agustus 2010, tambang emas dan tembaga San JosĂ© di Chile runtuh. 33 penambang terperangkap dalam perut bumi, 700 meter di bawah tanah. Selama 17 hari pertama, dunia mengira mereka telah mati. Namun, tanpa sepengetahuan publik, di kegelapan mutlak, mereka berdoa bersama setiap hari. Salah satu dari mereka, JosĂ© HenrĂquez, adalah seorang Kristen yang dikenal sebagai “pendeta tambang.”
Di tengah kegelapan dan suhu yang mencekam, José berkata kepada rekan-rekannya: “Kita tidak akan keluar dari sini dengan panik. Tapi dengan berseru kepada Tuhan yang berdaulat atas hidup ini.” Ia mulai memimpin doa pagi, siang, dan malam, menguatkan yang lemah, bahkan membagi makanan dengan adil—berbekal iman, bukan kepastian.
Hari ke-17, sebuah pengebor mencapai mereka. Dunia gempar: mereka hidup! Namun selama 69 hari penuh, doa tetap jadi napas harapan mereka—sampai satu per satu berhasil diangkat ke permukaan. Setelah diselamatkan, beberapa dari mereka bersaksi: “Kami tidak sendirian di bawah sana. Kami tahu Tuhan bersama kami.”
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
— Yakobus 5:16b
Saudara, doa bukan pelarian dari kenyataan—doa adalah jembatan menuju mujizat. Doa tidak selalu membuat kita langsung keluar dari lubang, tapi membuat kita berdiri teguh sampai pertolongan Tuhan datang.
Pertanyaan refleksi:
Dalam kegelapan hidup saudara, apakah saudara masih percaya kuasa doa mampu membuka jalan yang tak terlihat?
Kalimat kunci:
Doa yang keluar dari hati yang percaya sanggup menembus batu, tanah, dan langit—dan mengguncang surga.
Newest Events
📅 13 November 2025 🔥 Milestone of Faith — “Amy Carmichael: Iman yang Tidak Pulang”
📅 12 November 2025 🌱 Milestone of Growth — “Mary Slessor: Bertumbuh Melalui Tantangan”
📅 11 November 2025 🪧 Milestone of Commitment — “Hudson Taylor: Setia Hingga ke Pedalaman”
📅 10 November 2025 🌅 Milestone of New Season — “Bilquis Sheikh: Dari Istana ke Iman”
📅 9 November 2025 🤝 Milestone of Commitment — “William F. Kumuyi: Tetap Setia dalam Ajaran yang Murni”