📅 28 Juli 2025 🎨 Pelukis Jalanan yang Menggambar Kasih Tuhan

Ari, seorang seniman jalanan dari Bali, dulu dikenal sebagai pemabuk dan pemberontak. Ia melukis mural yang penuh kemarahan dan simbol kebencian terhadap agama. Pernah dikeluarkan dari kampus seni karena tindakan destruktif. Namun suatu malam, ia mendengar musik pujian dari sebuah gereja kecil. Entah kenapa, ia berhenti dan duduk di luar tembok gereja, mendengarkan khotbah dari pengeras suara.

Firman Tuhan hari itu menembus hatinya: “Akulah Gembala yang baik. Aku mengenal domba-domba-Ku.” Ia pulang, menangis di depan kanvas kosong, dan mulai melukis... bukan dengan kemarahan, tapi dengan kasih. Sekarang, Ari dikenal sebagai pelukis Kristen yang karyanya tersebar di gereja-gereja dan komunitas sosial. Ia menggunakan talenta yang dulu dipakai untuk memberontak, kini untuk memuliakan Kristus.

“Segala sesuatu yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
— Kolose 3:23

Saudara, Tuhan sanggup menebus bakat, seni, dan kreativitas saudara. Apa yang dulunya melukai orang, kini bisa menjadi sarana menyembuhkan banyak hati.

Pertanyaan refleksi:
Bakat apa dalam hidup saudara yang selama ini belum dipersembahkan sepenuhnya kepada Tuhan?

Kalimat kunci:
Tangan Tuhan sanggup mengubah kanvas kelam hidup saudara menjadi lukisan kasih-Nya yang memulihkan dunia.



Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.