📅 18 Juli 2025 🛠️ Dari Preman Pasar Menjadi Penginjil Jalanan

Pak Arifin dulunya dikenal sebagai preman di salah satu pasar tradisional di Semarang. Ia hidup dari mengutip “uang keamanan”, berjudi, dan kekerasan. Banyak pedagang takut mendengar namanya. Namun suatu hari, saat terluka parah karena dikeroyok kelompok saingan, ia dilarikan ke rumah sakit oleh seorang penginjil jalanan yang tidak dikenalnya.

Selama masa pemulihan, sang penginjil terus datang membawakan makanan dan menceritakan kasih Tuhan. Awalnya Arifin menolak, bahkan mencaci. Tapi kasih tanpa syarat itu meluluhkan hatinya. Ia bertobat, dibaptis, dan mulai melayani di jalan-jalan tempat ia dulu memalak. Sekarang, setiap pagi, ia membagikan traktat, berdoa untuk para pedagang, dan bahkan mendamaikan konflik pasar. Wajah yang dulu ditakuti, kini dikenal sebagai “Pak Pendeta Pasar.”

“Sebab itu kamu sekarang bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.”
— Efesus 2:19

Saudara, kasih Tuhan sanggup mengubah siapa saja—bahkan mereka yang pernah menjadi momok di masyarakat. Tidak ada latar belakang yang terlalu kelam bagi anugerah Tuhan yang memanggil.

Pertanyaan refleksi:
Siapa dalam hidup saudara yang saudara anggap "tidak bisa berubah"? Maukah saudara percaya bahwa kasih Tuhan sanggup mengubah siapa saja, termasuk saudara sendiri?

Kalimat kunci:
Tuhan tidak melihat siapa saudara dulu, tapi siapa saudara bisa jadi dalam terang kasih-Nya.



 

Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.