15 Juli 2025 🏃‍♂️ Bangkit Setelah Kehilangan Segalanya

Eric Liddell dikenal dunia sebagai pelari olimpiade Skotlandia yang menolak bertanding pada hari Minggu karena imannya. Film Chariots of Fire mengabadikan kisahnya. Namun, kisah Liddell tidak berakhir di stadion. Setelah masa kejayaan, ia menjadi misionaris di Tiongkok. Saat Perang Dunia II pecah, ia ditangkap dan dipenjara oleh tentara Jepang di kamp interniran.

Yang luar biasa adalah apa yang ia lakukan di balik pagar kawat berduri: Eric mengajar anak-anak, merawat yang sakit, membela yang lemah, dan menyemangati semua tahanan. Bahkan ketika kesehatannya memburuk, ia terus melayani sampai napas terakhir. Di usia 43 tahun, ia wafat karena tumor otak—tapi tidak ada satu pun yang menyebut hidupnya gagal.

Di tempat yang paling gelap, Liddell menjadi terang karena ia percaya bahwa Tuhan masih bisa memakai hidupnya—meskipun tidak seperti yang ia rencanakan.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu... yakni rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Yeremia 29:11

Saudara, meski saudara merasa sudah kehilangan semuanya, Tuhan belum selesai dengan saudara. Kadang, rencana Tuhan dimulai justru setelah semua yang lain runtuh.

Pertanyaan refleksi:
Apakah saudara bersedia mempercayai kembali rancangan Tuhan meskipun jalan hidup saudara berubah drastis?

Kalimat kunci:
Ketika saudara merasa semuanya berakhir, Tuhan justru sedang memulai sesuatu yang kekal.



Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.