📅 12 Juli 2025 🌱 Dari Korupsi ke Pertobatan

Bapak H., seorang mantan pejabat pemerintahan di Jawa Barat, pernah menjadi bagian dari praktik korupsi besar. Ia hidup dalam kemewahan, disanjung oleh banyak orang, dan merasa tidak tersentuh hukum. Namun semuanya berubah ketika penyelidikan KPK menyeret namanya. Ia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.

Di balik jeruji, Bapak H. mengalami pergumulan batin yang luar biasa. Ia kehilangan reputasi, kehormatan keluarga, dan rasa harga diri. Namun di tengah kehancuran itu, seorang pendeta penjara mengunjunginya dan memberinya sebuah Alkitab. Awalnya ia menolak. Tapi kesepian dan rasa bersalah membuatnya membuka dan membaca firman itu.

Dari situ, air mata pertobatan mulai mengalir. Ia mulai mengikuti ibadah di penjara, memimpin doa, dan bahkan menjadi penguat bagi sesama narapidana. Setelah bebas, ia tidak kembali ke dunia politik, melainkan aktif dalam pelayanan pemulihan mantan napi dan memberi kesaksian tentang keadilan dan kasih Tuhan.

“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa supaya mereka bertobat.”
— Lukas 5:32

Saudara, Tuhan tidak menutup pintu-Nya bagi mereka yang jatuh—Ia justru berdiri di ambang pintu, menanti mereka pulang. Pertobatan bukan tentang malu, tetapi tentang berani kembali kepada kasih karunia.

Pertanyaan refleksi:
Apakah saudara percaya bahwa Tuhan bisa memakai saudara kembali, bahkan jika masa lalu saudara memalukan?

Kalimat kunci:
Kasih karunia Tuhan tidak hanya mengampuni dosa—tetapi juga membangun kembali hidup yang telah runtuh.



 

Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.