📅 1 November 2025 🏁 Milestone of God’s Help — “Bahasa Allah di Dalam Gen” (Francis Collins)
Francis S. Collins, dokter dan ilmuwan genetika, memimpin Proyek Genom Manusia hingga memetakan DNA manusia pada 2003. Ia pernah ateis. Namun di ruang perawatan, ia melihat pasien-pasien yang menghadapi maut dengan damai karena iman. Pertanyaan mengguncang: mengapa ia tidak punya keyakinan seperti mereka? Pencarian membawa Collins membaca Mere Christianity karya C.S. Lewis. Di persimpangan sains dan kejujuran intelektual, ia bertemu Kristus. Puncaknya, ia menyebut genom sebagai “the language of God”—bahasa Allah yang tertulis di setiap sel.
“Lalu Samuel mengambil sebuah batu dan menegakkannya di antara Mizpa dan Syen, dan menamainya Eben-Haezer; katanya: Sampai di sini TUHAN menolong kita.” — 1 Samuel 7:12
Saudara, milestone pertolongan Allah sering terukir di tempat yang tak kita duga—laboratorium, ruang rawat, meja kerja. Tuhan menolong bukan hanya lewat mujizat spektakuler, tetapi juga melalui pertanyaan jujur yang menuntun ke kebenaran. Iman tidak anti-pikir. Iman berdiri tegak di tengah penyelidikan, lalu menyembah ketika menyadari kebesaran-Nya.
Mari menandai Eben-Haezer kita. Lihat kembali jejak pertolongan Tuhan: doa yang dijawab, pintu yang dibuka, damai yang Dia beri saat logika kehabisan jawaban. Jika Ia setia di belakang, Ia juga memegang depan.
Pertanyaan refleksi:
Di titik mana tahun ini saudara paling jelas melihat “tulisan tangan Allah” menolong saudara?
Kalimat kunci:
Milestone iman adalah batu penanda: sains boleh menjelaskan banyak hal, tetapi hanya kasih Allah yang menolong hati menemukan rumahnya.
Newest Events
📅 13 November 2025 🔥 Milestone of Faith — “Amy Carmichael: Iman yang Tidak Pulang”
📅 12 November 2025 🌱 Milestone of Growth — “Mary Slessor: Bertumbuh Melalui Tantangan”
📅 11 November 2025 🪧 Milestone of Commitment — “Hudson Taylor: Setia Hingga ke Pedalaman”
📅 10 November 2025 🌅 Milestone of New Season — “Bilquis Sheikh: Dari Istana ke Iman”
📅 9 November 2025 🤝 Milestone of Commitment — “William F. Kumuyi: Tetap Setia dalam Ajaran yang Murni”