📅 18 Oktober 2025 🌳 Doa yang Bertumbuh Seiring Waktu

Lina menanam pohon mangga saat lulus SMA, lalu mengubur secarik kertas doa: “Tuhan, pakai aku.” Hidupnya tidak mudah: gagal kuliah, kehilangan ayah, patah hati. Namun setiap kali ia putus asa, ia duduk di bawah pohon itu dan berdoa lagi. Dua puluh tahun kemudian, pohon itu besar dan berbuah. Lina pun menjadi pengusaha yang memberkati banyak orang dan mendukung pelayanan misi. “Saya dan pohon ini sama-sama disiram doa,” katanya.

“Segala sesuatu indah pada waktunya.”
 â€” Pengkhotbah 3:11

Doa adalah benih yang butuh waktu untuk bertumbuh. Kita sering ingin jawaban instan, padahal Allah bekerja dalam proses. Firman ini mengingatkan: Allah punya waktu yang tepat. Benih doa yang ditanam dengan iman tidak akan sia-sia, meski butuh tahun-tahun untuk melihat hasilnya.

Saudara, jangan berhenti berdoa hanya karena belum melihat hasil. Percayalah, Tuhan sedang menyiram dan memelihara benih doa saudara.

Pertanyaan refleksi:
Doa lama apa yang pernah saudara tinggalkan, tetapi Tuhan masih ingat?

Kalimat kunci:
Doa yang ditanam dengan iman akan berbuah indah pada waktunya.

Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.