📅 15 Oktober 2025 🌾 Doa di Ladang Kering

Pak Freddy adalah seorang petani jagung di Nusa Tenggara Timur. Musim kering berkepanjangan membuat ladangnya retak dan bibit hampir habis. Anak-anaknya mulai kelaparan. Namun setiap pagi ia tetap datang ke ladang, bukan dengan cangkul, melainkan dengan Alkitab tua. Ia berdiri di bawah terik matahari, menengadah dan berdoa, “Tuhan, Engkaulah yang menurunkan hujan.” Tetangganya menertawakan dia, tetapi ia tetap berdoa. Tiga minggu kemudian hujan turun. Panennya melimpah, cukup memberi makan keluarga bahkan berbagi dengan sesama.

“Orang benar akan hidup oleh iman.”
 â€” Roma 1:17b

Firman ini menegaskan bahwa kehidupan orang percaya ditopang oleh iman, bukan situasi. Pak Freddy tidak melihat tanda-tanda hujan, tetapi ia memilih percaya pada Tuhan yang berdaulat atas musim. Iman sejati adalah ketika saudara tetap melangkah meski jalan depan tampak kering.

Saudara, mungkin saudara juga berada di ladang kering—dalam keuangan, kesehatan, atau hubungan. Jangan berhenti datang kepada Tuhan. Doa kecil di ladang yang sepi bisa mengundang hujan dari surga. Allah tidak pernah menutup telinga terhadap doa iman anak-anak-Nya.

Pertanyaan refleksi:
Apakah saudara masih berdoa dengan iman di tengah ladang kering kehidupan saudara?

Kalimat kunci:
Doa yang dinaikkan di ladang kering dapat mengundang hujan dari surga.

Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.