📅 13 Oktober 2025 🧘 Doa yang Menenangkan Badai Jiwa

Andreas, pemuda Bali, bergumul dengan depresi. Suatu malam, di ambang putus asa, ia berdoa sambil menangis. Doanya tidak teratur, hanya tangisan. Namun doa itu menyelamatkannya dari bunuh diri. Hari ini ia melayani anak muda yang berjuang dengan kesehatan mental.

“Roh membantu kita dalam kelemahan kita... karena kita tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita.”
 — Roma 8:26

Firman ini meneguhkan bahwa doa bukan soal kefasihan, tetapi keberanian datang kepada Tuhan. Roh Kudus sendiri menjadi Penolong kita dalam doa. Bahkan ketika kita tidak tahu harus berkata apa, tangisan pun bisa menjadi doa yang didengar Allah.

Saudara, jangan biarkan badai jiwa membuat saudara diam. Berserulah kepada Tuhan meski hanya dengan air mata. Tuhan mendengar doa yang keluar dari hati yang hancur.

Pertanyaan refleksi:
Apakah saudara berani datang kepada Tuhan dengan doa yang jujur, meski hanya berupa tangisan?

Kalimat kunci:
Air mata yang dinaikkan dalam doa adalah bahasa yang dimengerti surga.

Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.