📅 1 Oktober 2025 🌱 Benih Kecil yang Mengubah Dunia

Pada tahun 1854, Edward Kimball hanyalah seorang guru sekolah Minggu biasa. Ia bukan pendeta besar, bukan teolog terkenal. Namun ia mengasihi murid-muridnya. Suatu hari, ia memberanikan diri untuk mengunjungi seorang remaja bernama Dwight L. Moody yang bekerja di toko sepatu. Dengan sederhana, ia membagikan kasih Kristus. Hari itu Moody menerima Yesus. Dari benih kecil itu, lahir seorang penginjil yang menjangkau ribuan orang, mempengaruhi generasi, dan menyalakan api kebangunan rohani.

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, ia lebih besar daripada sayuran yang lain...”
 â€” Matius 13:31–32

Yesus memakai perumpamaan biji sesawi untuk menggambarkan bahwa sesuatu yang tampak kecil di awal dapat bertumbuh menjadi besar dalam rencana Allah. Kerajaan Allah tidak dibangun lewat gebrakan spektakuler semata, melainkan dari kesetiaan orang percaya dalam tindakan-tindakan sederhana: doa, kesaksian, pengajaran, pelayanan kecil. Apa yang tampak sepele di mata manusia, Allah pakai menjadi sarana pembaharuan dunia.

Saudara, mungkin saudara merasa pelayanan saudara tidak berarti—sekadar mengajar anak-anak, mendoakan seorang sahabat, atau menolong orang miskin. Tetapi ingatlah, setiap benih kecil yang ditabur dengan iman akan bertumbuh karena Allah yang memberi pertumbuhan. Tugas kita hanya setia menabur, dan Allah yang akan melipatgandakan.

Pertanyaan refleksi:
Apakah saudara siap menabur benih kecil hari ini dengan setia, percaya bahwa Allah sanggup melipatgandakannya untuk kemuliaan-Nya?

Kalimat kunci:
Benih kecil dalam tangan manusia bisa jadi pohon besar dalam tangan Allah.


Stay Connected

To stay up to date on everything happening at GBI Eben Haezer, subscribe to our weekly newsletter.