Hari Selasa, 10 Juni 2025 – Kuasa Untuk Menjadi Baru
RENUNGAN HARIAN
Hari Selasa, 10 Juni 2025 – Kuasa Untuk Menjadi Baru
John Newton lahir di London tahun 1725, anak dari seorang kapten kapal. Ia kehilangan ibunya yang saleh pada usia enam tahun, dan sejak itu hidupnya mulai menjauh dari jalan Tuhan. Newton tumbuh liar, penuh pemberontakan, kasar, dan sangat fasik. Ia bekerja sebagai pelaut, lalu menjadi kapten kapal dagang budak yang mengangkut orang Afrika untuk dijual seperti barang.
Newton dikenal sebagai pria kejam dan jahat. Bahkan ia menulis bahwa ia sering melontarkan kata-kata makian dan hujatan yang bahkan rekan-rekannya yang bejat pun merasa terganggu. Namun pada tahun 1748, ketika kapalnya diterjang badai mengerikan di tengah Samudra Atlantik, ia merasa maut begitu dekat. Dalam ketakutan, ia berseru kepada Tuhan. Doa itu menjadi titik awal pertobatannya.
Meski tidak langsung berubah sempurna, Roh Kudus mulai bekerja dalam hidupnya—menginsafkan, membersihkan, membentuk. Ia kemudian meninggalkan perdagangan budak, belajar teologi, dan menjadi pendeta. John Newton menulis lagu “Amazing Grace” yang terkenal itu—lagu yang menggambarkan kuasa anugerah Allah yang mengubahkan hidupnya dari budak dosa menjadi hamba Kristus.
Firman:
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." — 2 Korintus 5:17
Renungan:
Roh Kudus tidak sekadar memperbaiki hidup saudara—Ia membentuk saudara menjadi ciptaan yang benar-benar baru. Kuasa-Nya bekerja dari dalam, bukan perubahan kosmetik atau perilaku semata, tetapi pembaruan hati. Tidak ada masa lalu yang terlalu gelap untuk dijamah oleh terang Roh Kudus. Sama seperti John Newton, saudara pun bisa diubahkan, bukan karena usaha saudara, tetapi karena kuasa-Nya yang bekerja secara ilahi.
Refleksi:
Apakah hidup saudara mencerminkan perubahan radikal oleh kuasa Roh Kudus?
Kalimat kunci:
“Roh Kudus tidak menambal luka lama—Ia menciptakan saudara menjadi pribadi yang benar-benar baru dalam Kristus.”
Hari Senin, 9 Juni 2025 – Roh Kudus Membimbing Masa Depan
Hudson Taylor adalah seorang misionaris asal Inggris yang Tuhan panggil untuk memberitakan Injil ke Tiongkok. Ketika ia memulai pelayanan pada abad ke-19, ia mengandalkan pimpinan Roh Kudus dalam segala hal—termasuk keputusan sulit untuk mengenakan pakaian lokal dan hidup seperti masyarakat Tiongkok agar Injil bisa diterima.
Meski dicemooh oleh rekan-rekannya sendiri, ia tetap taat. Roh Kudus memberinya hikmat dan keberanian. Hasilnya luar biasa—ratusan misionaris diutus melalui “China Inland Mission” dan jutaan jiwa mengenal Yesus. Taylor pernah berkata, “Pekerjaan Tuhan, yang dilakukan dengan cara Tuhan, tidak akan kekurangan penyediaan Tuhan.”
Firman:
"Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran..." — Yohanes 16:13
Renungan:
Saudara, masa depan penuh dengan ketidakpastian. Tetapi ketika Roh Kudus membimbing, setiap langkah akan menjadi bagian dari rencana Allah. Ia tidak menjanjikan jalan bebas masalah, tapi arah yang benar dan penuh tujuan.
Refleksi:
Apakah saudara memberi ruang bagi Roh Kudus untuk membimbing keputusan-keputusan hidupmu?
Kalimat kunci:
“Roh Kudus tidak hanya memberi peta, tapi juga menjadi penuntun dalam setiap langkah saudara.”
Minggu, 8 Juni 2025-Renungan Khusus Hari Pentakosta – Api yang Membakar Dunia
Tanggal 18 April 1906, seorang pria kulit hitam bernama William J. Seymour memimpin persekutuan doa kecil di Los Angeles. Mereka hanya duduk di lantai, berdoa, dan menyembah. Tiba-tiba, Roh Kudus dicurahkan dengan kuasa. Orang-orang mulai berbicara dalam bahasa roh, bernubuat, dan tersungkur dalam pertobatan. Hari-hari berikutnya, orang-orang dari segala bangsa dan warna kulit datang ke sebuah bangunan kecil di Azusa Street.
Selama lebih dari tiga tahun, kebangunan rohani terjadi siang dan malam tanpa henti. Tidak ada program, hanya hadirat Allah yang kuat. Dari tempat yang sederhana itu, Roh Kudus mengutus misionaris ke seluruh dunia. Hari itu disebut "Azusa Street Revival"—sebuah titik balik sejarah Gereja. Dari situlah lahir gerakan Pentakosta modern, yang hari ini telah menjangkau lebih dari 600 juta jiwa.
Firman:
"Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya."
— Kisah Para Rasul 2:4
Renungan:
Hari Pentakosta bukanlah sekadar perayaan sejarah, tapi peringatan akan pencurahan Roh Kudus yang mengubah dunia. Saat Roh Kudus dicurahkan di Yerusalem, para murid yang penakut berubah menjadi pemberita Injil yang penuh api. Kata "Pentakosta" berasal dari bahasa Yunani Pentēkostē, artinya hari kelima puluh—menandai penggenapan janji Bapa setelah kebangkitan Yesus.
Roh Kudus datang bukan hanya untuk karunia, tapi untuk tujuan: menjadikan saudara saksi Kristus. Bukan hanya di gereja, tetapi sampai ke ujung bumi. Ia mengobarkan hati, menyatukan yang terpisah, dan menguatkan yang lemah.
Hari ini, kuasa yang sama tersedia bagi saudara. Buka hati, biarkan api Roh Kudus turun membakar hidup saudara, membebaskan dari dosa, dan memenuhi saudara dengan kuasa untuk melayani dan memberitakan Injil dengan keberanian.
Refleksi:
Apakah api Pentakosta masih membakar dalam hati saudara hari ini, ataukah hanya menjadi cerita masa lalu?
Kalimat kunci:
“Pentakosta bukan hanya kenangan sejarah—ia adalah kuasa Allah yang hidup dan bekerja hari ini melalui saudara!”
Hari Sabtu, 7 Juni 2025 – Roh Kudus Memberi Penghiburan
Joni Eareckson Tada mengalami kecelakaan saat menyelam di usia 17 tahun, yang membuatnya lumpuh dari leher ke bawah. Dalam keputusasaan, ia sempat ingin mengakhiri hidupnya. Namun di tengah penderitaan, ia mengalami lawatan Roh Kudus yang membawanya pada penghiburan sejati.
Ia belajar melukis dengan mulutnya, bernyanyi, menulis buku, dan melayani jutaan penyandang disabilitas di seluruh dunia. Joni berkata, “Roh Kudus adalah penghibur yang selalu ada saat air mata saya tak lagi bisa dijelaskan.” Penghiburan itu bukan membuatnya bebas dari penderitaan, tapi memberinya kekuatan untuk menjalani hari demi hari.
Firman:
"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain..." — Yohanes 14:16
Renungan:
Penghiburan sejati datang dari Pribadi, bukan dari pelarian. Roh Kudus hadir untuk menyertai saudara dalam lembah kekelaman. Ia tidak menjanjikan jalan yang mudah, tetapi penyertaan yang sempurna.
Refleksi:
Apakah saudara mencari penghiburan di luar Roh Kudus, atau saudara bersandar penuh kepada-Nya?
Kalimat kunci:
“Penghiburan sejati tidak datang dari pelarian, tetapi dari hadirat Roh Kudus.”
Hari Jumat, 6 Juni 2025 – Roh Kudus Menghasilkan Buah
Nicky Cruz adalah mantan pemimpin geng paling brutal di New York—Mau Maus. Masa kecilnya dipenuhi kekerasan dan penyiksaan. Saat David Wilkerson memberitakan Injil kepadanya, ia marah dan mengancam akan membunuhnya. Namun kasih Wilkerson tidak surut. Ia terus kembali, berkata, “Yesus mengasihimu.”
Akhirnya, hati Nicky luluh. Ia bertobat dan dipenuhi Roh Kudus. Dari seorang pembunuh, ia menjadi penginjil. Buah Roh mulai tampak: kasih, kelemahlembutan, penguasaan diri. Ia mulai mengasihi orang-orang yang dulu menjadi musuhnya. Transformasi ini tidak lahir dari pelatihan, tapi dari Roh Kudus.
Firman:
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera..." — Galatia 5:22
Renungan:
Tanda Roh Kudus bukan hanya karunia, tapi karakter. Dunia akan percaya bukan hanya karena saudara berkhotbah, tapi karena saudara mengasihi, mengampuni, dan hidup dalam damai. Buah Roh tumbuh dalam hati yang berserah setiap hari.
Refleksi:
Apakah hidup saudara sedang menghasilkan buah atau hanya sibuk dengan aktivitas?
Kalimat kunci:
“Karakter yang diubahkan adalah tanda kehadiran Roh Kudus yang sejati.”
Hari Kamis, 5 Juni 2025 – Roh Kudus Menolong Dalam Doa
Rees Howells adalah seorang pendoa syafaat asal Wales yang dipakai Tuhan secara luar biasa pada awal abad ke-20. Ia mendirikan “Bible College of Wales,” tempat ia bersama tim pendoa bersyafaat bagi berbagai peristiwa dunia. Selama Perang Dunia II, mereka berdoa siang malam agar serangan udara Nazi tidak menghancurkan Inggris.
Yang mengejutkan, banyak peristiwa ajaib terjadi, seperti cuaca tiba-tiba berubah dan menghalangi pergerakan musuh. Rees percaya itu karena Roh Kudus memimpinnya dalam doa. Ia tidak sekadar berdoa dari pikiran, tapi dari Roh yang memberi beban khusus untuk peristiwa-peristiwa besar.
Firman:
"Roh membantu kita dalam kelemahan kita... sebab Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." — Roma 8:26
Renungan:
Saudara, dalam kelemahan dan kebingungan sekalipun, Roh Kudus tetap tahu isi hatimu. Bahkan saat saudara tidak tahu harus berkata apa, Dia sudah menyampaikan seruan itu kepada Bapa. Jadikan Roh Kudus rekan doa, bukan hanya pelengkap doa.
Refleksi:
Apakah saudara memberi waktu bagi Roh Kudus untuk bekerja dalam doa-doa saudara?
Kalimat kunci:
“Ketika saudara tidak tahu harus berdoa apa, Roh Kudus tahu persis apa yang saudara butuhkan.”
Hari Rabu, 4 Juni 2025 – Roh Kudus Memberi Keberanian Bersaksi
Corrie ten Boom adalah wanita Kristen Belanda yang bersama keluarganya menyembunyikan orang-orang Yahudi selama pendudukan Nazi di Perang Dunia II. Mereka akhirnya ditangkap dan dipenjara di kamp konsentrasi. Di sana, Corrie menyaksikan penderitaan tak terbayangkan. Kakaknya, Betsie, meninggal dalam kamp. Namun Corrie selamat.
Yang luar biasa, setelah perang berakhir, Corrie berkhotbah di banyak negara tentang kasih dan pengampunan. Dalam satu pertemuan, ia melihat pria yang dulu adalah penjaga kamp tempat saudarinya mati. Saat pria itu meminta maaf, Corrie mengaku tidak bisa mengampuni—tapi ia berdoa, “Roh Kudus, tolong aku.” Dan ketika ia menjabat tangan pria itu, kuasa kasih Allah mengalir melalui dirinya. Ia bersaksi: “Bukan aku yang mengampuni, tapi Roh Kudus melalui aku.”
Firman:
"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." — 2 Timotius 1:7
Renungan:
Keberanian bersaksi dan mengampuni bukan berasal dari kekuatan manusia. Itu lahir dari kuasa Roh Kudus. Saudara tidak dipanggil menjadi saksi karena kuat, tapi karena Roh Kudus akan memampukan. Berserahlah, dan Dia akan memakai saudara.
Refleksi:
Apakah saudara sudah bersedia menjadi saksi Kristus di manapun saudara berada?
Kalimat kunci:
“Roh Kudus mengubah ketakutan menjadi keberanian, dan penderitaan menjadi kesaksian.”
Selasa, 3 Juni 2025 – Roh Kudus yang Menginsafkan Dosa
Pada tahun 1859, kebangunan rohani melanda Irlandia Utara—khususnya di Ulster—dan dikenal sebagai “Ulster Revival.” Kebangkitan ini tidak dimulai dari gedung megah atau mimbar terkenal, tetapi dari beberapa petani sederhana yang berkumpul berdoa. Saat mereka berdoa, Roh Kudus mulai bekerja. Dalam waktu singkat, ribuan orang berduyun-duyun menghadiri pertemuan doa, dan yang luar biasa—banyak di antaranya jatuh tersungkur sambil menangis karena sadar akan dosa mereka.
Toko-toko tutup bukan karena krisis, tetapi karena para pemiliknya mencari Tuhan. Pengadilan menjadi sepi sebab kejahatan menurun drastis. Bahkan, penjara kosong karena pertobatan massal. Semua terjadi bukan karena retorika manusia, melainkan karena Roh Kudus menginsafkan hati orang-orang akan dosa dan kebenaran.
Firman:
"Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman." — Yohanes 16:8
Renungan:
Pertobatan sejati bukanlah hasil emosi, tetapi buah dari pekerjaan Roh Kudus. Ia tidak hanya menyingkapkan dosa, tetapi juga membawa kita pada pertobatan yang memulihkan. Jangan tumpulkan suara Roh dengan pembenaran diri. Biarlah Roh Allah menginsafkan hati saudara hari ini.
Refleksi:
Apakah saudara masih peka terhadap suara Roh Kudus yang menegur dan menuntun?
Kalimat kunci:
“Roh Kudus tidak menghakimi untuk menghukum, tetapi menegur untuk menyelamatkan.”
Hari Senin, 2 Juni 2025 – Roh Kudus yang Mengubah Hati
Smith Wigglesworth bukanlah pendeta atau sarjana Alkitab. Ia hanyalah seorang tukang ledeng dari Bradford, Inggris, yang bahkan sempat buta huruf di masa kecilnya. Istrinya, Polly, adalah orang yang pertama kali memperkenalkan Injil kepadanya. Setelah bertobat, Smith mulai melayani Tuhan, namun pelayanannya biasa-biasa saja. Suatu hari, dalam sebuah pertemuan doa, ia mengalami pencurahan Roh Kudus dan berbicara dalam bahasa roh. Itu menjadi titik balik dalam hidupnya.
Setelah dipenuhi Roh Kudus, Smith mulai berkhotbah dengan kuasa. Tanda-tanda mujizat menyertai pelayanannya—orang sakit disembuhkan, yang lumpuh berjalan, dan bahkan beberapa orang yang mati dibangkitkan dalam nama Yesus. Ia tidak pernah mengambil kemuliaan bagi dirinya, selalu berkata, “Aku bukan apa-apa. Roh Kudus yang melakukan segalanya.” Hidup Wigglesworth adalah bukti bahwa Roh Kudus sanggup memakai siapa saja yang berserah total kepada-Nya.
Firman:
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku..." — Kisah Para Rasul 1:8
Renungan:
Saudara, kuasa Roh Kudus bukan hanya untuk para rasul atau tokoh besar dalam sejarah gereja. Kuasa itu tersedia bagi saudara hari ini. Roh Kudus tidak mencari orang hebat—Dia mencari hati yang berserah. Seperti Smith, mungkin saudara merasa biasa saja, atau bahkan tidak layak. Tapi saat Roh Kudus memenuhi hidup saudara, tidak ada lagi yang biasa. Tuhan akan memakai saudara sebagai alat kemuliaan-Nya.
Refleksi:
Apakah saudara sudah membuka hati untuk diubahkan oleh kuasa Roh Kudus?
Kalimat kunci:
“Roh Kudus sanggup mengubah kehidupan biasa menjadi kesaksian luar biasa bagi kemuliaan Tuhan.”
Newest Events
📅 13 November 2025 🔥 Milestone of Faith — “Amy Carmichael: Iman yang Tidak Pulang”
📅 12 November 2025 🌱 Milestone of Growth — “Mary Slessor: Bertumbuh Melalui Tantangan”
📅 11 November 2025 🪧 Milestone of Commitment — “Hudson Taylor: Setia Hingga ke Pedalaman”
📅 10 November 2025 🌅 Milestone of New Season — “Bilquis Sheikh: Dari Istana ke Iman”
📅 9 November 2025 🤝 Milestone of Commitment — “William F. Kumuyi: Tetap Setia dalam Ajaran yang Murni”